Hallo riderss ^^ apa kabar nichh?? Pasti baik dong
yahh ^_* tia juga baik kok dsini J *gak ada yang
tanya =D*
Oke!!
Kali ini tia mau share tentang kakek kebanggagan tia nihh ~kekkee :D
Langsung aja dehh yahh,,
Cekidhooottt!!!
ALBERT EINSTEIN
Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang
ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad
ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi
pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia
dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya
tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium,dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
1. Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang buluyang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholikdan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek padamasa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;jdia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnyadia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
2. Kerja dan Gelar Doktor
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alatyang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadidan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik,dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapijuga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logisdan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murnidan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
3. Gerakan Brownian
Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairanyang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian.
Ilmuwan Fisika yang terkenal karena "Teori Relativitasnya" menyempurnakan teori "Gaya Tarik" Newton yang telah berlangsung ratusan tahun, sehingga dia dijuluki "Copernicus abad 20". Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta. Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta.
Riwayat Hidup
14 Maret 1879
lahir di kota Ulm, Jerman.
1880 (1 th)
seluruh keluarga pindah ke Munich.
1885 (6 th)
Mengenyam pendidikan di sekolah katolik.
1889 (10 th)
Melanjutkan sekolah menengah di kota Luitpold.
1894 (15 th)
Seluruh keluarga pindah ke Italia
1895 (16 th)
Maret, berhenti dari sekolah menengah, pulang ke Milan. Melepaskan warga negara Jerman.
Oktober, masuk sekolah menengah Aargau, Swiss.
1896 (17 th)
Oktober, melanjutkan di Institut Politeknik, Swiss.
1901 (22 th)
Memperoleh hak warga Swiss.
Menggantikan guru tetap, kemudian jadi pembimbing anak-anak asrama.
1902 (23 th)
Bekerja di kantor paten Bern, Swiss.
1903 (24 th)
Menikah dengan Mileva Mervick.
1905 (26 th)
Memperoleh gelar doktor dari Universitas Zurich.
Mengumumkan Teori Relativitas yang berisi lima buah artikel.
1907 (28 th)
Mengumumkan karya tulisan eksistensi foton atau partikel cahaya.
1911 (32 th)
Mengumumkan teori gaya tarik akan mengakibatkan cahaya membelok.
1912 (33 th)
Menjadi dosen tetap di Universitas Politeknik, Swiss.
1913 (34 th)
Mengumumkan dasar teori gaya berat.
Diangkat menjadi Maha Guru di Universitas Berlin Menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Mengurus perceraian dengan Mileva, sendirian berangkat ke Berlin. Memperoleh kewarganegaraan Jerman.
1916 (37 th)
Menyelesaikan "Teori Relativitas".
1919 (40 th)
Setelah resmi bercerai dengan Mileva, menikahi adik sepupunya, Elsa. Tim pengamat Gerhana Matahari Total Inggris menyatakan kebenaran "Teori Relativitas" Einstein.
1920 (41 th)
Resmi mengajukan minat menjadi warga negara Jerman.
1921 (42 th)
Diangkat menjadi ketua "Lembaga Persatuan Ilmiah Internasional". Ke Amerika bersama Weizman, kampanye mengumpulkan dana demi bangsa Yahudi. Dalam perjalanan pulang, ia mengunjungi Inggris.
1922 (43 th)
Maret, mengunjungi Preancis.
Akhir tahun 1923, mengunjumhi Cina, Jepang, dan Palestina. Dalam perjalanan ia mendapat kabar sebagai pemenang hadiah Nobel dalam bidang Fisika.
1926 (47 th)
Mengikuti gerakan Internasional Anti Penjajah.
1929 (50 th)
Mengumumkan "Teori Khusus Relativitas".
1930 (51 th)
Tahun 1932, sebagai dosen sementara di Universitas California.
1933 (54 th)
Melapaskan kewarganegaraan Jerman. Semua harta benda dirampas pemerintah Nazi. Bulan September ke Princetown, Amerika, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi.
1936 (57 th)
Istri yang kedua, Elsa meninggal karena sakit.
1939 (60 th)
Agustus, menulis surat pada Presiden Roosevelt mengenai bom atom.
1940 (61 th)
Memeperoleh kewarganegaraan Amerika.
1946 (67 th)
Menjadi Ketua Lembaga Ilmuwan Bom Atom.
1950 (71 th)
Mengatakan posisinya yang anti bom.
1952 (73 th)
Menolak menjadi Presiden Israel.
1955 (76 th)
18 April, Einstein meninggal akibat sakit jantung.
Siapa yang tidak kenal formula
Einstein E = m c2 atau paradoks si kembar yang mendapati
saudara kembarnya sudah jauh lebih tua setelah ia melakukan perjalanan dengan
kecepatan mendekati kecepatan cahaya? Namun tidak semua orang tahu kalau
"keajaiban" tersebut hanyalah bagian kecil dari teori relativitas
Einstein, serta bagaimana sebenarnya Einstein mendapatkan teori relativitas
tersebut.
Pada tanggal 14 Desember 1922
Albert Einstein menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa Kyoto Imperial
University tentang ide-ide yang melatar-belakangi lahirnya teori relativitas
khusus dan umum. Kuliah ini merupakan bagian dari lawatan Einstein ke Jepang
selama 43 hari di penghujung tahun 1922 bersama istrinya Elsa. Lawatan ini
cukup unik, karena inilah satu-satunya lawatan Eistein ke Asia. Selama
kunjungan tersebut, Einstein memiliki jadwal yang sangat ketat, ia harus
memberikan kuliah untuk para profesional (fisikawan) serta publik umum.
Tahun berikutnya, catatan kuliah
ini diterbitkan oleh sebuah majalah bulanan Jepang yang bernama Kaizo. Prof.
Masahiro Morikawa dari Ochanomizu University menerjemahkan artikel tersebut ke
dalam bahasa Inggris dalam buletin Asosiasi Himpunan Fisikawan Asia Pasifik
yang terbit bulan April lalu. Seperti keyakinan Prof. Morikawa, saya pun
sependapat bahwa artikel ini selayaknya diketahui masyarakat. Satu hal penting
yang dapat kita pelajari dari kuliah ini adalah fakta bahwa sebagai manusia
biasa Einstein pernah hampir putus-asa karena sulitnya problem relativitas.
Namun kombinasi antara ketekunan, kerja keras, kejeniusan, hubungan baik dengan
sesama ilmuwan, serta keberuntungan yang ia miliki, merupakan faktor yang akhirnya
menentukan keberhasilan Einstein melahirkan kedua teori relativitas tersebut.
Hal ini tentu saja patut menjadi renungan bagi para ilmuwan di republik ini.
Berikut adalah terjemahan pidato
Einstein tersebut.
Bukanlah suatu hal yang mudah
untuk menceritakan secara lengkap bagaimana saya mendapatkan teori relativitas.
Hal ini disebabkan oleh adanya beragam kompleksitas yang secara tidak langsung
memotivasi pemikiran manusia. Saya pun tidak ingin menyampaikan secara rinci
perkembangan pemikiran saya berdasarkan makalah-makalah ilmiah saya, namun saya
akan secara sederhana menyampaikan pada anda esensi perkembangan pemikiran
tersebut.
Pertamakali saya mendapatkan ide
untuk membangun teori relativitas sekitar 17 tahun lalu (1905). Saya tidak
dapat mengatakan secara eksak darimana ide semacam ini muncul, namun saya yakin
ide ini berasal dari masalah optik pada benda-benda yang bergerak. Cahaya
merambat dalam lautan ether dan bumi bergerak dalam ether yang sama. Oleh
karena itu gerakan ether haruslah dapat diamati dari bumi. Namun saya tidak
pernah menemukan satu bukti pengamatan aliran ether tersebut di dalam literatur
fisika. Saya sangat terdorong untuk membuktikan aliran ether relatif terhadap
bumi, dengan kata lain gerakan bumi di dalam ether. Pada saat itu saya sama
sekali tidak meragukan eksistensi ether serta gerakkan ether tersebut.
Sebenarnya saya mengharapkan kemungkinan pengamatan pada perbedaan antara
kecepatan cahaya yang bergerak searah dengan gerakan bumi dan cahaya yang
bergerak berlawanan (dengan bantuan pantulan cermin). Ide saya dapat
direalisasi dengan menggunakan sepasang termokopel untuk mengukur perbedaan
panas atau energi mereka. Ide ini mirip dengan eksperimen interferensi Albert
Michelson, namun saat itu saya tidak begitu familiar dengan eksperimen
Michelson. Saya berkenalan dengan hasil-nihil (null-result) eksperimen
Michelson saat saya masih mahasiswa dan sejak saat itu saya sangat terobsesi
dengan ide saya. Secara intuisi saya merasakan bahwa jika kita menerima
hasil-nihil tersebut maka ia akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa
pandangan kita tentang bumi yang bergerak di dalam ether adalah salah. Ini
adalah langkah pertama yang menarik saya ke arah teori relativitas khusus.
Sejak saat itu saya mulai yakin bahwa jika bumi bergerak mengelilingi matahari
maka gerakannya tidak pernah dapat dideteksi dengan eksperimen yang menggunakan
cahaya.
Pada tahun 1895 saya membaca
makalah Hendrik Lorentz yang mengklaim bahwa ia dapat memecahkan problem
elektrodinamika seutuhnya melalui pendekatan pertama, yaitu suatu pendekatan
dimana pangkat dua atau lebih dari rasio antara kecepatan benda dan kecepatan
cahaya diabaikan. Setelah itu saya mencoba mengembangkan argumen Lorentz pada
hasil eksperimen Armand Fizeau dengan mengasumsikan bahwa persamaan gerak
elektron, sebagaimana telah dibuktikan Lorentz, berlaku dalam sistem koordinat
baik yang mengacu pada benda bergerak maupun pada vakuum. Saya yakin dengan
keabsahan elektrodinamika yang disusun oleh Maxwell dan Lorentz dan saya sangat
yakin bahwa mereka dengan tepat menjelaskan fenomena alam yang sebenarnya.
Lebih-lebih pada fakta bahwa persamaan yang sama berlaku dalam sistem koordinat
bergerak serta sistem vakuum, jelas memperlihatkan sifat invarian (tidak
berubah) cahaya. Walau demikian, kesimpulan ini bertentangan dengan hukum
komposisi kecepatan yang dianut saat itu. Mengapa kedua hukum dasar ini
bertentangan satu sama lain? Masalah besar ini membuat saya berfikir keras.
Saya harus menghabiskan setahun penuh dengan sia-sia dalam mengeksplorasi
kesempatan memodifikasi teori Lorentz. Masalah ini terlihat terlalu berat untuk
saya!
Suatu hari, sebuah percakapan
dengan teman saya di Bern membantu saya memecahkan masalah besar ini. Saya
mengunjunginya pada hari yang cerah dan bertanya padanya: "Saat ini saya
sedang dihadapkan pada masalah besar yang saya kira tidak pernah dapat
diselesaikan. Sekarang saya ingin membagi masalah ini dengan anda." Saya
menghabiskan pelbagai diskusi dengannya. Tiba-tiba saya mendapatkan ide yang
sangat penting. Esoknya saya katakan kepadanya : "Terimakasih banyak. Saya
telah memecahkan seluruh masalah saya."
Ide utama saya untuk pemecahan
masalah ini berkenaan dengan konsep waktu. Waktu tidak boleh didefinisikan a
priori sebagai suatu realitas absolut. Waktu haruslah bergantung pada kecepatan
sinyal. Masalah besar ini dapat diselesaikan dengan konsep baru tentang waktu.
Hanya dalam lima minggu saya
dapat menyelesaikan prinsip relativitas khusus setelah penemuan tersebut. Saya
juga tidak memiliki keraguan akan keabsahan prinsip ini dari sisi filosopis.
Lagipula prinsip ini sesuai dengan prinsip Mach, paling tidak sebagian jika
dibandingkan dengan kesuksesan teori relativitas umum. Inilah cara saya
membangun teori relativitas khusus.
Langkah pertama menuju teori
relativitas umum muncul dua tahun kemudian (1907) dengan cara yang berbeda.
Saya tidak terlalu puas dengan
teori relativitas khusus karena prinsip relativitas hanya terbatas pada gerak
relatif dengan kecepatan konstan namun tidak dapat diaplikasikan pada gerak
secara umum. Pada tahun 1907 saya diminta oleh Johannes Stark untuk menulis
ulasan tentang pelbagai hasil eksperimen dari teori relativitas khusus dalam
laporan tahunannya Jahrbuch der Radioaktivitaet und Elektronik. Ketika diminta
untuk menulis artikel ini saya sadar bahwa teori relativitas khusus dapat
diterapkan pada semua fenomena alam kecuali gravitasi. Saya benar-benar ingin
mencari jalan untuk menerapkan teori ini pada kasus gravitasi. Namun saya tidak
dapat menyelesaikan hal ini dengan mudah. Satu hal yang membuat saya frustrasi
adalah fakta bahwa meski teori relativitas khusus memberikan relasi yang
sempurna antara kelembaman dan energi, sementara relasi antara kelembaman dan
berat (inersia dan sistem gravitasi) tidak tersentuh sama sekali. Saya curiga
bahwa masalah ini berada jauh di luar cakupan teori relativitas khusus.
Suatu hari saya sedang duduk di
atas sebuah kursi di Kantor Paten Swiss di Bern. Inilah saatnya sebuah ide cemerlang
melintas di benak saya. "Seseorang yang jatuh bebas tidak akan mengetahui
berat badannya." Ide sederhana ini memberi saya pemikiran yang mendalam.
Emosi liar yang melanda saya saat itu mendorong saya ke arah teori gravitasi.
Saya kembali berfikir, "Seseorang yang jatuh bebas memiliki
percepatan." Pengamatan yang dilakukan oleh orang ini sebenarnya dilakukan
pada sistem yang dipercepat. Saya memutuskan untuk memperluas prinsip
relativitas dengan memasukkan percepatan. Saya juga berharap, dengan menggeneralisasi
teori ini saya akan sekaligus memecahkan masalah gravitasi. Hal ini disebabkan
oleh fakta bahwa orang yang jatuh bebas tidak merasakan berat badannya akibat
adanya medan gravitasi lain yang menghilangkan medan gravitasi bumi. Dengan
kata lain, setiap benda yang dipercepat membutuhkan medan gravitasi baru.
Meski demikian saya tidak dapat
memecahkan masalah ini secara utuh. Delapan tahun saya habiskan untuk
menurunkan relasi yang nyata. Sebelum itu, saya hanya mendapatkan
potongan-potongan dasar teori tersebut.
Ernst Mach juga mengklaim prinsip
ekivalensi antar sistem-sistem yang dipercepat. Namun jelas hal ini tidak cocok
dengan geometri biasa. Hal ini disebabkan karena jika sistem-sitem semacam ini
diizinkan, maka geometri Euclidean tidak berlaku di setiap sistem. Menjelaskan
hukum fisika tanpa geometri sama saja dengan menjelaskan suatu pemikiran tanpa
kata-kata. Kita harus mempersiapkan kata-kata tersebut sebelum kita dapat
menjelaskan pemikiran kita. Jadi, apa yang harus saya letakkan sebagai landasan
teori saya?
Masalah ini tetap tak
terselesaikan hingga tahun 1912. Pada tahun itu saya menyadari bahwa teori
permukaan Karl Friedrich Gauss dapat menjadi dasar yang baik untuk memecahkan
misteri di atas. Bagi saya, koordinat permukaan Gauss merupakan peralatan yang
sangat penting. Namun saya tidak mengetahui bahwa George Riemann sebelumnya
telah mengembangkan dasar-dasar geometri yang sangat mendalam. Saya hanya ingat
teori Gauss yang saya dapat dalam kuliah dari seorang dosen matematika bernama Carl
Friedrich Geiser ketika saya masih mahasiswa. Jadi saya semakin yakin bahwa
sifat-sifat dasar dari geometri haruslah memiliki arti fisis.
Sekembalinya saya ke Zurich dari
Praha saya menemui teman dekat saya, seorang ahli matematika, Marcel Grossmann.
Ia membantu saya mencarikan referensi-referensi matematika yang agak asing bagi
saya ketika saya masih di kantor paten Swiss di Bern. Inilah untuk pertamakali
saya belajar darinya hasil karya Curbastro Ricci serta makalah-makalah Riemann.
Saya tanyakan kepadanya apakah masalah saya dapat diselesaikan dengan teori
Riemann, yaitu apakah invarian dari elemen garis cukup untuk menentukan seluruh
koefisien yang saya cari. Selanjutnya, saya berkolaborasi dengannya dalam
menulis sebuah makalah pada tahun 1913, meski persamaan gravitasi yang
sesungguhnya belum dapat diturunkan saat itu. Penyelidikan lebih lanjut dengan
menggunakan teori Riemann, sayangnya, menghasilkan banyak kesimpulan yang
bertentangan dengan harapan saya.
Dua tahun berikutnya berlalu saat
saya masih memutar otak untuk memecahkan masalah ini. Pada akhirnya saya
menemukan satu kesalahan pada perhitungan saya sebelumnya. Saya kembali mencoba
menurunkan persamaan gravitasi yang benar berdasarkan teori invarian. Setelah
dua minggu bekerja, jawaban akhir muncul di depan saya.
Setelah tahun 1915 saya mulai
mengerjakan problem kosmologi. Riset yang saya lakukan menyangkut geometri dan
waktu jagad raya. Riset ini didasarkan pada pembahasan syarat batas teori
relativitas umum dan argumen kelembaman Mach. Meski saya tidak mengetahui
sejauh mana dampak ide Mach pada substansi relativitas umum dari kelembaman,
saya yakin bahwa pemikiran besar ini merupakan filosopi dasar saya.
Mula-mula saya mencoba membuat
syarat batas persamaan gravitasi menjadi invarian. Belakangan saya bahkan dapat
menghilangkan batasan ini dengan asumsi bahwa jagad raya bersifat tertutup.
Dengan demikian saya berhasil memecahkan masalah kosmologi. Sebagai hasilnya
diperoleh bahwa kelembaman muncul sebagai satu sifat relatif di antara materi
dan haruslah lenyap jika tidak ada benda lain yang berinteraksi dengannya. Saya
yakin jika sifat penting ini membuat teori relativitas umum memuaskan kita
bahkan dalam pandangan epistemologi sekalipun.
Cukup dulu yahh...
Kapan" balik lagi dehh :D
Annyongi gyeseyo ^^
Annyongi gyeseyo ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar