Hallo riders ...
Kali ini tia share masih tentang binatang
kesayangan tia nihhh... ^^
Langsung dehh..
Cekidhooottt!!!
Fakta-fakta ilmiah keistimewaan pada KUCING
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar dapat membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta kedua: Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
- Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
- Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
- Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
- Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
- Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Fakta ketiga: Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
Bahkan di zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan, selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress
Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit
Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika
kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa
kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, selanjutnya manusia 1/4 anjing,
sedangkan kucing 1/2 manusia. Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id
Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak
suka air karena air
merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada
genangan air (lumpur,
genangan hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan
tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. Tujuannya
agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya
kuman pada tubuh kucing.
Sisa makanan kucing hukumnya suci
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin
Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia
menuangkan air untuk wudhu.
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.”Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?”
Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”. (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin
Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah
semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang
shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah
menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing,
lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan
kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah
memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.”
Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR
AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni)
Hadis ini diriwayatkari Malik,
Ahmad, dan Imam hadis yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang
badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.
Lihat begitu luar biasanya
kucing itu, bahkan sampe jadi hewan peliharaan kesayangan Nabi. Namun sayangnya
banyak sekali dari kita yang berpandangan negatif seputar binatang ini, ada
yang mengatakan kucing dapat menyebabkan asma karena bulu-bulunya, ada juga
yang bilang kucing terinfeksi toxoplasma.
Padahal kalau teliti lebih
lanjut, toxoplasma itu
adalah sejenis bakteri yang dapat hidup dibinatang apa saja. Catatan dalam
penelitian ilmiah para peneliti, Anjing
dan Babi adalah rekor terbanyak hewan yang mengandung penyakit
ini. Tapi kenapa, justru kucinglah yang dijadikan kambing hitamnya?
Toxoplasma berasal dari
infeksi parasit Toxoplasma Gondii. Adapun penularannya pada manusia melalui empat cara yaitu:- Secara tidak sengaja memakan makanan yang tercemari parasit ini. Misalnya kita makan sayuran yang tidak dicuci bersih dan ternyata parasit toxo telah mencemarinya.
- Memakan daging sapi, kambing, babi, ayam, babi atau anjing yang mengandung parasit toxo yang tidak dimasak dengan sempurna (matang).
- Infeksi melalui placenta bayi dalam kandungan.
- Seorang ibu hamil yang terinfeksi toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada janin yang dikandungnya, penularan ini disebut penularan secara congenital.
- Melalui transfusi darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan menderita toxoplasmosis.
Toxoplasma bisa menyerang perempuan maupun laki-laki. Sesungguhnya tak
hanya kucing yang bisa terinfeksi parasit Toxoplasma,
karena semua hewan berdarah panas (unggas dan mamalia) sebenarnya juga bisa
terinfeksi sebagai induk semang perantaranya (Intermediate host).
Parasit dari intermediate host dapat menular
hanya jika kita MENGKONSUMSINYA. Bedanya dengan kucing, Toxoplasma menyelesaikan
keseluruhan siklus hidupnya di usus halus kucing, dan akan dikeluarkan
bersamaan dengan feces atau kotorannya.
Mungkin karena alasan inilah
maka kucing menjadi tersangka utama toxoplasma
bagi sebagian kita. Sementara sapi, kambing, ayam, anjing dan hewan lainnya
tidak, meski sama-sama punya “bibit” Toxoplasma
di tubuhnya.
Tips untuk Menghindari Toxoplasma:- Sediakan pasir atau tempat kotoran untuk kucing dan sebaiknya dibersihkan setiap hari. Nah kita juga harus rajin bersih-bersih, lagian kucing kalau mau pup dipasir SELALU dikubur, karena kucing itu sendiri adalah hewan yang pemalu. Malah sebenarnya kalau gak ada pasir atau tanah, kucing akan menahan pup sekuat tenaga, kalau bener-bener udah gak tahan, terpaksanya pup di pojokan. Makanya sediakanlah lahan pasir buat kucing
- Cegahlah kucing agar tidak berburu tikus, burung, lalat dan kecoa (kasih makan makanan yang bersih, matang dan layak).
- Jangan memberi makan hewan peliharaan dengan daging, jeroan, tulang dan susu mentah, sebelum di masaklah terlebih dahulu.
- Setelah mencuci daging mentah sebaiknya cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang tertinggal di tangan.
- Cucilah tangan dengan sabun setiap kali hendak makan.
- Hindari memakan daging mentah atau setengah matang. Makanlah daging yang benar-benar telah dimasak sampai matang.
- Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan yang hendak dikonsumsi mentah sebelum dimakan (dilalap).
- Untuk ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak membersihkan tempat kotoran kucing ataupun mencuci daging ataupun jeroan selama masa kehamilan. Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
- Untuk ibu-ibu yang berencana untuk hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Toxoplasma.
- Jika anda memelihara kucing, latihlah dari kecil kucing tersebut dengan membiasakan buang kotoran pada tempatnya.
Sedangkan khusus untuk ASMA,
orang biasa mengait-ngaitkannya akibat dengan bulu-bulu kucing. Padahal belum
tentu demikian.
Asma adalah suatu keadaan di
mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat
sementara. Penyakit ini salah satunya dikarenakan kelainan di paru atau di jantung
yang bersifat keturunan (biasanya sejak kecil gejalanya sudah mulai tampak).
Khusus asma yang disebabkan
kelainan di paru-paru saja, ada yang bersifat intrinsik (dalam tubuh sendiri),
dan ekstrinsik baik psikosomatitik (dipacu beban psikis tertentu) maupun
non-psikosomatitik – biasanya mirip penderita alergi (tak tahan atau salah
tanggapan sistem imun). Dari analisa kemungkinan jenis dan penyebab sesak,
tentulah yang bersifat ekstrinsik yang dapat sembuh dengan menghindari atau
menetralisir pencetus timbulnya serangan asma.
Jadi orang yang kambuh asmanya
itu bukan hanya karena bulu kucing, tetapi bisa juga karena debu, sesak dalam
keramaian, stress, asap, serbuk bunga, udara dingin, olahraga, dll. Sebenarnya
bulu kucing
hanyalah menjadi PEMICU, sama seperti faktor-faktor yang lain.
Semoga bisa bermanfaat yahh ... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar