Hallo riders ...
Kali ini tia share tentang binatang
kesayangan tia nihhh... ^^
Langsung dehh..
Cekidhooottt!!!
Kisah Kucing Kesayangan Nabi SAW dan Keistimewaan Kucing Dalam Islam
Didalam
perkembangan peradaban islam, kucing hadir sebagai teman sejati dalam setiap
nafas dan gerak geliat perkembangan islam.Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi
Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala
nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan
santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, nabi pun
memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali
ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai
balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil
kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam
aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu
menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi
sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya
terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, nabi berpesan
untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Penghormatan para tokoh islam terhadap
kucing pasca wafatnya Nabi SAW.Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, pada masa dinasti mamluk, baybars
al zahir, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib
sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis
makanan didalamnya. Tradisi ini telah menjadi adat istiadat di berbagai
kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari damaskus, istanbul
hingga kairo, masih bisa kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di
pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh
penduduk setempat.
Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.
Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan
masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah,
termasuk porselen, patung hingga mata uang. Bahkan di dunia sastra, para
penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah
berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.
Kucing yang memberi inspirasi bagi
para sufi.
Seorang Sufi
ternama bernama ibnu bashad yang hidup pada abad ke sepuluh bercerita, suatu
saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk santai melepas lelah di atas atap
masjid kota kairo sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing melewatinya,
Ibnu Bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian
kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua, diam-diam Ibnu
Bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai disebuah
atap rumah kumuh, dan didapatinya si kucing tadi sedang menyodorkan sepotong
daging yang diberikan Ibnu Bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya.
Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya hingga ia menjadi seorang sufi sampai
ajal menjemputnya pada tahun 1067.
Selain itu, kaum sufi juga percaya,
bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan dzikir kalimah
Allah.
Cerita yang dijadikan sebagai sauri
tauladan
Salah satu
cerita yang cukup mahsyur yaitu tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya
oleh seorang pria, untuk menjaga anaknya yang masih bayi dikala ia pergi selama
beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tak hentinya
berjaga di sekitar sang bayi. Tak lama kemudian melintaslah ular berbisa yang
sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu dengan sigapnya
menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.
Sorenya
ketika si pria pulang, ia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya.
Prasangkanya berbisik, si kucing telah membunuh anak kesayangannya! Tak ayal
lagi, ia mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tak berdosa itu.
Tak lama
kemudian, ia kaget begitu melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang
telah tercabik di belakang punggung anaknya. melihat itu, si pria menangis dan
menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa ia telah mebunuh kucing
peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya. Kisah ini
menjadi refleksi bagi masyarakat islam di timur tengah untuk tidak berburuk
sangka kepada siapapun.
Hukum membunuh kucing
Tahukah agan Nabi Muhammad saw juga membela kucing?
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena mengurung
seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu
karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya
minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga
tanah. (Shahih Muslim No.4160)
dan Dalam syariat Islam, seorang muslim diperintahkan untuk tidak menyakiti
atau bahkan membunuh kucing, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari kisah Abdullah bin Umar[1] dan Abu Hurairah.[2]
Adakah manfaat kucing bagi dunia ilmu
pengetahuan?
Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikia muslim tempo dulu
adalah kitab hayat al hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan
dunia zoologi saat ini. Salah satu isinya mengenai ilmu medis, banyak para
dokter muslim tempo dulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medis untuk
penyembuhan tulang, melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang
sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut menjadi frekuensi optimal dalam
menstimulasi pemulihan tulang.
Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis
kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos alat
sihir di barat dapat terselamatkan.
Kucing “Muqawwamah”: Kucing Palestina
yang Dipenjara di Sel Khusus Israel
Jika boleh
iri, kaum muslimin mungkin harus iri kepada kucing Palestina. Pasalnya,
ditengah ketidakmampuan kita ikut membela saudara-saudara kita di Palestina
yang kini sedang berjuang mempertahankan Masjidil Aqsha dari ancaman israel,
justru seekor kucing tampil sebagai pahlawan. Kucing itu dinilai zionis-israel
dapat membangkitkan perlawanan (muqawwamah).
Sebagaimana
dikutip situs www.maannews.net, zionis-israel telah memenjarakan seekor kucing
Palestina. Kucing ini dinilai menjadi penghubung di sel isolasi di kamp tahanan
pejuang-pejuang Palestina di Negev.
Menurut
pejabat israel, kucing tersebut membantu para tahanan dengan membawa
barang-barang ringan seperti surat, roti dan lainnya dari satu sel ke sel lain.
Peran itu dimainkan si kucing selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya ketahuan.
Penjaga
penjara Negev lalu menjebloskan kucing itu ke dalam sel khusus. Nah, siapa
bersedia menjenguk kucing yang pintar ini? Adakah kira-kira pengacara dermawan
yang akan membelanya?
Astaghfirullahal’adzim . . . Semoga Alloh menyadarkan
orang-orang yang berbuat Dzalim.. L
Semoga bisa bermanfaat yahh ... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar